Sabtu, 18 Agustus 2012

Serial Gerbang serigala di kota hantu

Berkunjung ke kota tua, los galapagos, madagaskar, dan benua afrika, faiz, wildan, dan zaky harus menyeberangi padang pasir yang amat luas, kemudian berkendara dengan unta selama tiga hari tiga malam.Bekal minum makin menipis, dan sisa roti harus dibagi untuk mereka bertiga.Roti kering yang mereka bawa dari rumah sudah berjamur dan beracun kalau dimakan.Terpaksa, mereka membeli roti bantat dari seorang nyonya negro bertubuh tambun di sebuah kedai tak jauh dari padang sahara.Mereka sampai dikota ini saat malam mulai mencekam.
       "Tempat ini seperti yang di gambarkan profesor linglung dalam mesin waktunya.Kota tua dengan dinding kayu, pohon kaktus di mana-mana, lalu mana yang disebut gerbang hantu?"tanya zaky kepada dua orang temannya sambil tangannya terus memegang senter.
"Ssssstttttt......, kita baru sampai, coba lihat petanya.Obat dari serbu`k pohon kaktus itu berada di gedung tua yang terkenal angker, tetapi kita harus melewati garbang hantu di sebelah selatan.Wildan, keluarkan kompasnya!"ujar faiz.
        Wildan segera membuka ranselnya dan mengeluarkan kompasnya. Jarum kompas bergerak menunjuk arah utara.Lawan utara berarti selatan.Itu artinya arah gerbang itu berbeda dibelakangnya."Wah, rupanya kita salah arah,"ucap wildan .Akhirnya, mereka berbalik.Menuju selatan, mereka hrus menaiki bukit berbatu, hingga gerbang tua itu terlihat dari bawahnya.
 "itu dia gerbangnya,"kat faiz.Gerbang itu terhalang tebing curam, sehingga mereka harus memanjat dengan ekstra hati-hati.Sepatu zaky sobek terkena batu tajam.Ia mengaduh kesakitan."Aku rasanya tak sanggup meneruskan parjalanan,iz,"zaky memelas.
       "Baiklah, engkau disini saja, biar aku dan wildan yang akan masuk ke dalam,"ujar faiz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar